15 Tips Singkat SEO On Page Untuk Website dan Blog

bertajuk.com - Dalam SEO, ada banyak faktor yang perlu diperhatikan agar website bisa naik peringkat di hasil pencarian dengan cepat. Untuk memudahkan praktiknya, SEO dibagi menjadi dua jenis, yaitu SEO on page dan off page. Di artikel ini, TajukMin akan membahas mengenai apa itu on page SEO dan bagaimana cara optimasinya.

cara website masuk halaman pertama google, optimasi website, SEO tutorial, cara optimasi seo, cara optimasi seo website, cara optimasi seo youtube, cara optimasi seo off page, cara optimasi seo instagram, cara optimasi seo blogger, cara optimasi seo wordpress, cara optimasi seo shopee, cara optimasi seo di tokopedia, cara optimasi seo di shopee
15 Tips Singkat SEO On Page Untuk Website dan Blog

Apa Itu SEO On Page?

SEO on page adalah praktik optimasi SEO yang dilakukan pada konten yang diterbitkan. Langkah optimasi on page SEO fokus pada faktor-faktor yang ada dalam konten. Secara sederhana, on page SEO dapat diartikan sebagai langkah optimasi meningkatkan kualitas konten agar mudah dibaca dan dipahami pembaca website atau blog. 

Tidak hanya itu, on page SEO yang dioptimasi dengan baik juga akan memudahkan mesin pencari untuk memahami konteks konten dan relevansi website Anda dengan kata kunci yang dicari. 

15 Tips Singkat SEO On Page Untuk Website dan Blog

Setidaknya terdapat 15 tips optimasi on page SEO yang perlu Anda ketahui. Dari mengubah permalink menjadi sederhana hingga mengganti pengaturan link menjadi open in new tab. Apa saja langkah-langkahnya? Simak penjelasannya di bawah ini!

1. Gunakan Permalink Sederhana

Permalink sederhana merupakan salah satu indikator utama SEO. Permalink yang sederhana akan memudahkan mesin pencari untuk mengenali topik yang Anda bahas. Idealnya permalink cukup mengandung focus keyword yang Anda targetkan saja. 

Misalnya, Anda menargetkan kata kunci jam tangan pria. Permalink yang ideal untuk konten tersebut adalah seperti ini:

www.websiteanda.com/jam-tangan-pria 

Sayangnya, WordPress secara default membuat permalink Anda seperti ini:

www.websiteanda.com/2019/05/judulartikel

Jadi Anda perlu mengubahnya secara mandiri. Tenang, cara mengubah struktur permalink ini cukup mudah. Anda hanya perlu membuka dashboard WordPress lalu klik Settings > Permalink. Setelah itu, pilih struktur permalink Post Name dan klik Save.

Selesai! Kini struktur permalink website Anda sudah jadi sederhana dan mudah dikenali Google.

2. Buat Judul Konten yang Menarik

Ketika orang-orang mencari sebuah kata kunci di Google, mereka hanya bisa melihat judul dan deskripsi singkat konten Anda di hasil pencarian. Jadi Anda perlu membuat judul semenarik mungkin agar orang langsung tertarik membaca konten Anda. 

Anda bisa menambahkan angka atau kata sifat untuk membuat judul konten lebih menarik. Menurut Content Marketing Institute, judul dengan angka menghasilkan performa 45 persen lebih baik dibanding judul tanpa angka. Sebagai contoh:
  • 50 Template Blog Keren dan SEO Friendly
  • Bagaimana Cara Membuat Website dari Nol? Cek Panduan Ini!
  • Cara Menghasilkan Uang dari Blog dalam 6 Langkah
Walaupun begitu, tidak semua konten Anda cocok untuk menggunakan angka pada judulnya. Tentu Anda tidak harus saklek selalu menggunakan angka dalam judul. Ada banyak variasi judul lainnya yang juga bisa menarik perhatian pembaca. 

3. Tambahkan Gambar atau Video

Konten yang berisi teks saja tentu sangat membosankan bagi pembaca. Selain membosankan, konten tanpa media visual apa pun juga akan melelahkan untuk dibaca. Jadi pastikan untuk menambahkan setidaknya satu atau dua gambar pada setiap konten Anda. 

Lebih baik lagi jika Anda menambahkan media visual seperti  video. Menurut Vidyard, artikel dengan video punya kesempatan 53 kali lebih besar untuk muncul di halaman pertama hasil pencarian Google dibanding artikel tanpa video. 


4. Optimasi Gambar

Di poin ketiga, kami merekomendasikan untuk menambahkan gambar di konten Anda. Agar gambar yang Anda tambahkan bisa meningkatkan kualitas SEO on page, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. 

Pertama, pastikan ukuran gambar tidak terlalu besar. Gambar berukuran besar hanya akan memperlambat loading website. Oleh karena itu, Anda perlu memperkecil ukuran gambar. Setidaknya ukuran satu gambar tidak lebih dari 100KB. 

Anda bisa memanfaatkan layanan kompres gambar seperti TinyPNG, ILoveIMG, Trimage, Kraken, dan OptiPNG. Layanan-layanan tersebut akan membantu Anda mengecilkan ukuran gambar tanpa mengurangi kualitasnya. 

Kedua, berikan nama file sesuai dengan focus keyword yang Anda targetkan. Nama file yang sesuai dengan focus keyword bisa membantu gambar tersebut untuk muncul di Google Image Search. 

Ketiga, ubah alt text sesuai focus keyword. Alt text atau alternative text berfungsi untuk membantu Google mengidentifikasi topik yang Anda bahas di konten. Selain itu, alt text yang tepat juga memudahkan gambar untuk muncul di hasil pencarian gambar. 

Untuk mengubah alt text, klik gambar kemudian di samping kanan Anda akan melihat pengaturan seperti ini. Ubah alt text sesuai focus keyword yang Anda targetkan. Jika ada beberapa gambar di sebuah konten, Anda bisa memodifikasi alt text dengan keyword turunan atau LSI-nya.

5. Manfaatkan Heading dan Subheading

Untuk memudahkan pengunjung dalam membaca konten, Anda perlu membuat struktur konten yang jelas dan mudah dipahami. Salah satu cara membuat struktur konten yang mudah dipahami adalah dengan memanfaatkan heading dan subheading. 

Heading dan subheading berfungsi untuk memecah artikel Anda menjadi beberapa bagian. Sederhananya, heading dan subheading adalah bab dan subbab seperti di buku. Dengan adanya heading dan subheading, pembaca akan lebih mudah menemukan poin-poin penting yang mereka butuhkan. 

Selain itu, heading dan subheading juga membantu mesin pencari untuk memahami konten Anda. Heading memudahkan search engine bot untuk melakukan crawling di konten dan melihatnya sebagai pokok bahasan konten. 

WordPress menyediakan Heading 1 sampai Heading 6. Heading 1 biasanya sudah otomatis digunakan judul. Jadi yang bisa Anda manfaatkan selanjutnya adalah Heading 2 sampai Heading 6. Namun, biasanya Anda hanya memerlukan sampai Heading 4. Di setiap heading tersebut, sebaiknya masukkan focus keyword atau turunannya.

6. Letakkan Focus Keyword di 100 Kata Pertama

Selain judul, paragraf pertama juga harus memberikan kesan pertama yang baik pada pembaca. Anda harus to the point mengenai apa yang akan Anda sampaikan di konten tersebut. Jadi sebaiknya, letakkan focus keyword di 100 kata pertama jika memungkinkan. 

Walaupun begitu, tidak semua focus keyword cocok untuk diletakkan pada 100 kata pertama. Jika memang tidak memungkinkan, Anda tidak perlu memaksakan untuk meletakkan focus keyword di paragraf pertama. Dengan catatan, Anda membuat paragraf pertama yang menarik dan jelas sehingga pembaca langsung tahu apa yang akan Anda bahas di artikel tersebut. 

7. Gunakan Tema Responsive (Mobile Friendly)

Yang dimaksud dengan tema responsif adalah tema yang kompatibel dengan perangkat apa pun. Baik dibuka di perangkat desktop, tablet, maupun perangkat mobile, website Anda tetap berjalan dengan baik dan responsif. 

Sayangnya tidak semua tema WordPress responsif. Jadi Anda harus teliti sebelum memilih tema untuk website Anda. Pastikan tema yang Anda pilih responsif di semua perangkat, terutama perangkat mobile. 

Terlebih lagi, Google kini telah menerapkan mobile first indexing yang menuntut pemilik website untuk membuat website yang mobile friendly. Dengan Google Mobile First Index, kini Google menilai performa website melalui website versi mobile. Jika website versi mobile Anda menghasilkan performa yang buruk, kemungkinan besar akan berpengaruh buruk pada kualitas SEO website keseluruhan. 

8. Sisipkan Outbond Link

Ketika membuat konten, usahakan setidaknya ada satu link ke website lain atau outbound link. Namun, bukan website asal-asalan, ya. Pastikan website yang Anda jadikan sumber rujukan punya reputasi yang baik. 

Outbound link berfungsi untuk menunjukkan bahwa konten yang Anda buat punya sumber yang kredibel. Dengan link yang mengarah ke sumber rujukan yang sesuai, konten Anda juga dianggap punya topik yang sama dengan website rujukan tersebut. 

9. Maksimalkan Internal Link

Tidak hanya outbound link, Anda juga perlu memaksimalkan internal link. Internal link adalah link yang mengarah ke konten lain di website Anda. Jenis tautan ini penting untuk memudahkan pembaca berpindah dari satu konten ke konten lainnya di website Anda.

Selain itu, internal link juga membantu mesin pencari untuk memahami konteks dan hubungan antar halaman dalam website. Google mengutamakan website yang kontennya saling berhubungan. Dan melalui internal link, Anda bisa menunjukkan keterhubungan antar konten di website Anda. 


10. Tingkatkan Kecepatan Website

Loading website lambat hanya akan membuat pengunjung frustasi lalu meninggalkan website Anda. Semakin banyak yang meninggalkan website Anda, semakin tinggi pula bounce rate-nya. Bounce rate yang tinggi tentu akan berpengaruh buruk pada kualitas SEO Anda. 

Maka dari itu, Anda wajib meningkatkan kecepatan website Anda. Sekarang coba cek berapa kecepatan loading website Anda. Anda bisa mengeceknya menggunakan salah satu dari 10 tools ini.

Jika kecepatan loading website Anda masih di atas 5 detik, Anda harus mulai waspada. Sebab menurut riset Google, 53 persen pengunjung meninggalkan website yang loading-nya lebih dari 3 detik.  

Apa yang perlu Anda lakukan untuk meningkatkan kecepatan website? Ada banyak langkah yang diperlukan untuk mempercepat loading website. Silahkan browsing, dilain kesempatan semoga kami bisa menulis detail terkait hal tersebut.

11. Gunakan LSI Keywords

Anda memang perlu mengulang focus keyword beberapa kali dalam satu konten. Namun, bukan berarti Anda bisa mengulangnya secara berlebihan. Mengulang kata kunci secara berlebihan hanya akan membuat Google menganggap konten Anda sebagai spam. 

Untuk menyiasatinya, Anda bisa memanfaatkan LSI keyword. LSI keyword adalah kata kunci yang masih punya makna mirip dengan keyword yang Anda targetkan. 

Mengapa Anda perlu menggunakan LSI keyword? Karena kata kunci yang diberikan keyword tool biasanya adalah hasil penyeragaman dari beberapa kata kunci yang mirip. Akibatnya variasi kata kunci yang diberikan terbatas.

Padahal tidak semua orang menggunakan satu kunci yang sama persis. Realitanya orang-orang menggunakan berbagai variasi kata kunci untuk mencari sebuah topik. Nah, variasi kata kunci itulah yang disebut dengan LSI keyword. Untuk menemukan LSI keyword, Anda bisa menggunakan layanan seperti LSIGraph atau LSIKeywords.

Untuk hasil optimasi yang maksimal, Anda juga dapat menyisipkan LSI ke dalam meta description.

12. Tambahkan Tombol Share Media Sosial

Walaupun share di media sosial tidak berpengaruh secara langsung ke kualitas SEO, Anda tidak bisa mengabaikannya. Media sosial bisa membantu Anda menjangkau dan membangun audiens baru di berbagai platform. 

Apalagi masyarakat Indonesia dikenal aktif di media sosial. Berdasarkan penelitian APJII 2017, 87 persen pengguna internet Indonesia memanfaatkan internet untuk membuka media sosial. Harapannya pembaca Anda akan membagikan konten Anda ke teman-teman dan followers-nya di media sosial.

Agar pembaca bisa membagikan konten dengan mudah, Anda perlu menambahkan tombol share di semua konten website Anda. Dengan begitu, mereka hanya perlu menekan tombol share dan otomatis berbagi konten di media sosial pilihannya. 

Untuk menambahkan tombol share di media sosial, Anda bisa menggunakan bantuan plugin. Terdapat banyak plugin media sosial yang bisa Anda pilih.

13. Perhatikan Panjang Konten

Jumlah kata dalam konten juga menjadi salah satu indikator SEO on page yang perlu Anda perhatikan. 

Tidak ada angka pasti berapa jumlah kata yang harus ada dalam konten. Sebab penentuan jumlah kata selalu berbeda tergantung kata kunci yang ditargetkan dan konten kompetitor. Bisa saja Anda perlu membuat konten 800 kata untuk keyword A, sedangkan untuk keyword B, Anda harus membuat konten 2000 kata.

Anda perlu mengukur berapa panjang konten yang harus Anda buat. Caranya adalah dengan melihat jumlah kata konten kompetitor. Setidaknya lihat jumlah kata konten yang ada di peringkat tiga teratas hasil pencarian. Setelah itu, buat konten yang jumlah katanya sama atau lebih dari kompetitor. 

14. Konten Berkualitas dan Solutif

Selain jumlah kata, hal lain yang harus diperhatikan ketika membuat konten adalah kualitasnya itu sendiri. Tanpa kualitas yang baik, sebanyak apa pun jumlah kata yang Anda tuliskan, akan sulit untuk memenangkan persaingan di hasil pencarian Google. 

Seperti apa konten yang berkualitas?

Konten harus menjawab pertanyaan pembaca. Ketika mereka mengetikkan sebuah kata kunci di mesin pencari, yang mereka harapkan adalah jawaban. Jadi pastikan untuk memberikan informasi yang relevan sesuai kebutuhan pencari. 


15. Atur Link Jadi Open in New Tab

Mungkin membuka link di tab baru terlihat sepele, tapi bisa meningkatkan kualitas pengalaman pengunjung website Anda. Bayangkan, jika ada tiga atau empat link di satu artikel, pembaca perlu menekan tombol back berulang kali untuk kembali ke konten pertama. Selain melelahkan bagi pembaca, membuka link di tab yang sama juga dikhawatirkan akan meningkatkan bounce rate. 

Sayangnya, WordPress secara otomatis mengatur pembaca untuk membuka link di tab yang sama. Jadi Anda perlu mengubah pengaturan ini secara mandiri. Tak perlu khawatir karena caranya sangat mudah.  Anda bisa memodifikasi pengaturan link menjadi open in new tab saat mensisipkan link ke dalam konten yang Anda pilih.

Sekian artikel mengenai 15 Tips Singkat SEO On Page Untuk Website dan Blog yang bisa TajukMin bahas. Semoga Bermanfaat!

Related Search: cara website masuk halaman pertama google, optimasi website, SEO tutorial, cara optimasi seo, cara optimasi seo website, cara optimasi seo youtube, cara optimasi seo off page, cara optimasi seo instagram, cara optimasi seo blogger, cara optimasi seo wordpress, cara optimasi seo shopee, cara optimasi seo di tokopedia, cara optimasi seo di shopee

Previous
Next Post »

BERTAJUK App V1.2

"Good news is good story, there is so much story that we wanna share with you". Hallo kawan Tajuk, BERTAJUK (V1.2) App telah...